Skip to content

Amazing Gunung Barujari, gunung pendek tapi jarang yg dapat mendakinya

  • by
gunung barujari

Profil Singkat Gunung Barujari

Gunung BaruJari ! Dalam suatu artikel di kompas tentang “Pembentukan Gunung Rinjani Purba.” Ada paragraf yang menarik perhatian yaitu, “Penelitian oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) dan Universitas Belgia menyebutkan, erupsi Gunung Barujari pada periode Mei – Agustus 2009 menutupi area seluas 650.000 meter persegi. Garis tepi danau Segara Anak “berubah secara signifikan” akibat masuknya lava ke danau Segara Anak. Luas danau berkurang 460.000 meter persegi. Lava hasil letusan ini berona paling gelap yang menutupi produk lava sebelumnya yang lebih terang. Saat ini Gunung Barujari, yang merupakan anak Gunung Rinjani, masih dalam tahap membangun. Kita tak pernah tahu kapan dia mencapai tahap penghancuran diri.”

gunung barujari
danau segara anak dan gunung barujari

Gunung Barujari masih dalam tahap membangun dan itu berarti kejadian yang sama dapat terulang di kemudian hari. Dan seolah menjawab artikel di atas, akhir oktober kemarin (2015), seperti yang ramai diketahui, gunung Barujari kembali meletus. Dampaknya pun meluas hingga terakhir mengganggu jadwal penerbangan.

Itulah alam, sekali berkehendak, manusia tiada daya untuk melawan. Gunung Rinjani, menurut banyak penelitian dahulu berketinggian di atas 5000 m dpl. Namun seiring berjalannya waktu, ketinggian itu berkurang akibat keaktifannya. Letusan-letusan itu membentuk Rinjani menjadi hanya berketinggian 3726 mdpl. Bekas letusannya kini dapat terlihat di sekeliling danau Segara Anak yang merupakan bekas kawah yang tidak aktif. Bekas kawah itu kemudian terisi oleh air dan menjadikannya sebuah danau. Dinding-dinding besar di sekeliling danau itulah saksi dahsyatnya letusan dari gunung Rinjani. Hingga pada letusannya tahun 1944 gunung Barujari (2376 m dpl) terangkat dari dasar danau Segara Anak.

Kini, gunung Rinjani tak lebih dari sleeping mountain. Keaktifan kini telah berpindah ke anak gunungnya yaitu gunung Barujari dan gunung Mas atau gunung Rombongan (2110 m dpl). Gunung Barujari juga pernah tercatat meletus pada tahun 1944, 1966, 1994, 2004, dan 2009.

Dan letusan yang sedang terjadi 2015 lalu, mungkin saja akan merubah kembali wajah dari gunung Rinjani. Karena seperti apa yang ditulis oleh National Geographic Indonesia, ”Mereka lahir, tumbuh, tertidur, mati lalu terbangun dan meletus. Gunung api terus berevolusi, begitu pula seharusnya kita, yang hidup di sekelilingnya.”

Kebetulan kita bertiga orang dari Papeta team pernah mendaki gunung Barujari ini di bulan November 2019 kemarin, tepatnya 1 tahun setelah gempa Lombok dan saat bersamaan sedang ada acara Pakelem Agama Hindu di danau Segara Anak. akan kita ceritakan di blog berikutnya.

gunung barujari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *