6 Misteri dan Mitos Gunung Kerinci
Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi ke-2 di Indonesia setelah Jaya Wijaya. Dengan ketinggian mencapai 3805 mdpl, membuat gunung ini menjadi tempat favorit para pendaki. Ketika di puncak, Pendaki akan disuguhkan pemandangan menakjubkan. Wilayah sekitar lerengnya dikelilingi oleh hutan lebat yang menjadi habitat flora dan fauna asli Indonesia, daerah ini disebut TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat). Banyak orang beranggapan daerah ini memiliki banyak sekali misteri karena hutan yang luas yang tak tersentuh manusia. Banyak makhluk dan tempat aneh yang menjadi mitos Gunung Kerinci yang melegenda hingga kini. Apa sajakah itu? simak penjelasannya disini.
1 | Hobbit
Diluar negeri Hobbit merupakan sebangsa manusia namun bertubuh pendek seperti Gollum di film Lord Of the Ring. Tapi tidak terlalu mengerikan, masyarakat setempat menyebutnya Uhang Pandak atau bahasa Indonesianya Orang Pendek. Banyak masyarakat percaya makhluk ini masih menghuni kawasan hutan TNKS. Dulu warga sekitar sering melihatnya namun setiap kali ingin mengabdikannya makhluk itu menghilang. Sudah banyak ilmuwan luar negeri yang mencoba menguak misteri ini, salah satunya Debbie Martyr dari Inggris yang mengabdikan dirinya selama belasan tahun dalam pencarian uhang pandak sejak tahun 1994.
Zakaria salah satu tokoh masyarakat yang pulang pergi diajak oleh ilmuwan mencari makhluk tersebut mengaku pernah melihatnya dengan jelas. Menurutnya, makhluk ini tidak memiliki kaki terbalik seperti mitos yang dipercaya warga sekitar, melainkan kaki normal seperti kera, tingginya sekitar 80 cm, dengan tangan yang panjang dan tubuh yang gemuk dan bulu berwarna abu-abu disekujur tubuhnya. Anehnya saat makan, makhluk ini memakan mangsanya dengan cara berbaring sambil mencabik-cabik mangsanya dengan kaki, uhang pandak juga dikenal memiliki mata merah yang menyala.
2 | Naga Raksasa
Naga raksasa menjadi makhluk yang melegenda di Gunung Kerinci yang menjelaskan tentang bagaimana danau dan sungai disekitarnya terbentuk. Ceritanya dulu ada saudara kembar bernama Calungga dan Calupat, mereka merupakan anak yatim piatu. Suatu hari, ketika Calungga pergi ke hutan untuk berburu, ia menemukan telur raksasa, sebenarnya ia ingin menunjukkan ke adiknya Calupat. Namun, Calungga memilih untuk memakannya sebelum mencapai kerumah.
Dari sini keanehan terjadi, lambat laun tubuh Calungga berubah menjadi semakin panjang besar dan bersisik emas. Saking besarnya bekas putarannya menghasilkan cekungan raksasa sehingga jadilah Danau Bento. Lalu sang naga menyemburkan api sehingga membentuk sungai Muara Angin atau sungai Batang Merangin. Karena sang adik tidak betah hidup sendiri, Naga Calungga mengantarkannya ke pemukiman penduduk. Sesampainya disana penduduk setempat memberikan gelar kepada Calupat Sang Hyang Jaya Naga.
3 | Rumah Sakit Kolonial Belanda
Rumah sakit ini terletak di kebun teh Kayu Aro di kawasan Gunung Kerinci, tepatnya di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Bangunan ini juga telah dinominasikan sebagai rumah sakit paling angker di Indonesia. Umur bangunan yang berabad-abad membuat aura mistis dan keangkeran sangat terasa ketika memasuki tempat ini. Sehingga tempat ini menjadi tempat favorit uji nyali yang disiarkan beberapa sasiun tv di Indonesia. Konon, di dalam bangunan terutama di lorong-lorong sering terlihat bayangan dan penampakan sesosok hantu dokter, suster dan pasien dengan muka yang mengerikan. Siapapun yang pergi ke tempat ini pasti bulu kuduknya akan berdiri.
4 | Tugu Yudha
Tugu Yudha menjadi titik hilangnya seorang pendaki bernama Yudha Sentika anak muda berusia 17 tahun di tahun 1990. Kronologinya saat menuruni gunung bersama teman-temannya dan menerobos kabut tebal Yudha hilang seketika. Penyebab dan hilangnya beliau masih menjadi misteri. Bahkan tidak ditemukan jasad maupun jejak, walau telah dicari menelusuri seluruh wilayah gunung. Akibanya, banyak opini dan mitos berkembang, yang mengaitkan fenomena hilangnya Yudha dengan hal gaib. Ada yang menganggapnya di culik oleh suku orang pendek, ada juga yang berteori bahwa ia diambil oleh makhluk halus penunggu gunung kerinci. Apapun itu, yang jelas tugu ini mengingatkan para pendaki untuk selalu waspada dan jangan terlalu jauh dengan tim pendaki.
5 | Larangan Jam 12
Larangan ini menghimbau pendaki atau pengunjung lainnya untuk tidak mandi, main air, atau minum air dari sungai dan danau disepanjang kawasan gunung Kerinci pada jam 12 siang. Konon mitos ini berkaitan dengan keberadaan orang bunian penghuni Gunung Kerinci. Mungkin saat itu jamnya orang penunggu disana untuk menggunakan air disana. Menurut guide disana, kita harus menjaga kearifan lokal setempat termasuk larangan ini karena kita hanyalah tamu yang harus menghormati tuan rumah. Disana juga tidak boleh terlalu santai dan senang, etika dan kesopanan harus dijaga supaya dapat pulang dengan selamat. Pernah ada cerita tentang orang yang melanggar pantangan ini, dan akhirnya ia merasa sakit perut dan tidak enak badan setelah minum dari sumber air disana. Untuk itu pantangan ini wajib di laksanakan bagi semua tamu Gunung Kerinci.
6 | Hantu Gendong
Seperti mitos Gunung Merbabu. Gunung ini juga memiliki mitos yang sama dan juga telah dialami pendaki disana. Hantu ini sering memberikan berat yang lebih kepada tas Carrier yang dibawa para pendaki. Padahal tidak ada beban apapun, namun tiba-tiba saja menjadi berat dari sebelumnya. Hal ini berkaitan dengan mitos hantu gendong penunggu gunung tersebut. Konon hantu tersebut minta digendong supaya bisa turun gunung. Untuk itu pendaki yang mengalami fenomena ini dihimbau supaya berhenti dan mengatakan permintaan maaf karena tidak bisa membawanya keluar. Jika tidak, tas akan semakin berat dan pendaki akan tertinggal dan hilang.